Tanah
ini membayar mahal untuk menghirup udara kemerdekaan
Tanah
ini berdarah-darah, meradang, dan terluka
Tanah
ini bersusah payah menelan jasad-jasad tak berdosa
Tanah
ini muak menyaksikan kekejaman tak berperi
Dan
tanah ini terus mengirimkan untaia tanya ke langit-Mu
“Kapankah
derita ini berakhir?
Kapankah
tanah ini mencecap kemerdekaan?”
Dan
langit-Mu berteriak, laut-Mu bergolak
Keputusanmu
telah ditetapkan, tanah ini MERDEKA
Merdeka,
Tanah kita merdeka
Namun pertumpahan darah seakan tiada
terhenti
Tangan-tangan licik mengusik
Menggugat kemerdekaan kita
Seolah tak percaya dengan
kemerdekaan kita
Kini,
kita merdeka namun terjajah
Tak
lagi terjajah insan bersenjata api
Namun
terjajah insan bersenjata ekonomi
Dan
insan bertopeng ekonomi
Oh,
betapa mahalnya harga sebuah kemerdekaan
Kulon Progo, 8 Mei 2015
Comments
Post a Comment