Izinkan aku melontarkan tanya,
seberapa kuat aku bertahan di sisimu?
Pertanyaan itu, untuk diriku sendiri
Yang mana tak dapat kujawab dengan mememperkirakan jangka waktu.
Tak mudah pula untuk menjawab dengan janji selamanya akan bertahan di sisimu.
Aku memerlukan waktu dan pembuktian untuk bisa tahu seberapa kuat aku berada di dekatmu.
Ah, tapi pertanyaan terpentingnya adalah apakah aku pantas berada di sampingmu.
Pertanyan itu yang seharusnya kutanyakan kepadamu.
Aku ingin tahu, tapi tak pernah berani menanyakannya padamu.
Kenapa?
Karena engkau begitu agung bagiku.
Kau terlalu sempurna di mataku.
Bahkan aku pernah bertanya, kenapa Tuhan mengenalkan aku pada ciptaan-Nya yang begitu mempesona.
*lupa kapan dan dimana menuliskan ini.
seberapa kuat aku bertahan di sisimu?
Pertanyaan itu, untuk diriku sendiri
Yang mana tak dapat kujawab dengan mememperkirakan jangka waktu.
Tak mudah pula untuk menjawab dengan janji selamanya akan bertahan di sisimu.
Aku memerlukan waktu dan pembuktian untuk bisa tahu seberapa kuat aku berada di dekatmu.
Ah, tapi pertanyaan terpentingnya adalah apakah aku pantas berada di sampingmu.
Pertanyan itu yang seharusnya kutanyakan kepadamu.
Aku ingin tahu, tapi tak pernah berani menanyakannya padamu.
Kenapa?
Karena engkau begitu agung bagiku.
Kau terlalu sempurna di mataku.
Bahkan aku pernah bertanya, kenapa Tuhan mengenalkan aku pada ciptaan-Nya yang begitu mempesona.
*lupa kapan dan dimana menuliskan ini.
Comments
Post a Comment