Skip to main content

Salah Orang


Hai, hai semuanya! Apa kabar? Masih semangat kan?
Hmm, kira-kira sekarang enaknya ngapain ya? Bagaimana kalau membaca kisahku. Hehe, tapi kalau teman-teman enggak mau baca juga gak papa kok. Lagian ini juga bukan cerita yang penting. Hanya saja aku ingin menuliskannya di blog kesayanganku ini. hihihi, :-D
Gini nih ceritanya, suatu siang pada hari Sabtu pada bulan Januari, aku hendak pulang dari sekolah, dengan semangat 45 aku segera menuju tempat parkir untuk menjemput sepeda motor kesayanganku. Setelah sampai di tempat parkir, aku segera mencari sepeda motorku. Nah, akhirnya aku menemukan sepeda motorku terparkir manis di pojok. Segera aku menghampiri sepeda motorku. Ketika hendak menaiki sepeda motor, aku melihat seseorang berdiri sekitar sepuluh meter dari tempatku berdiri. Aku merasa seperti mengenalnya, kukira dia temanku. Sayangnya dia berdiri membelakangiku sehingga aku tidak bisa melihat wajahnya. Aku sengaja berlama-lama di tempat parkir. Berharap orang itu menoleh dan aku bisa melihat wajahnya. Sebenarnya aku ingin memanggil dia, tapi karena takut kalau dia bukan teman yang aku kenal, maka kuurungkan niatku untuk memanggilnya. Beberapa detik kemudian dia menoleh ke arahku. Hmm, tapi wajahnya kurang jelas, aduh, jangan-jangan mataku minus. :-(
Orang itu hanya menoleh sekilas dan kembali melanjutkan aktifitasnya. Dan aku masih tetap berdiri sambil terus menatap orang itu. Dia kembali menoleh ke arahku dan mendapati aku masih menatapnya. Dari gerak-geriknya sih, sepertinya dia memang temanku. Tapi aku masih belum yakin karena belum melihat wajahnya dengan jelas.
Ahirnya aku memutuskan untuk segera pulang tanpa memerdulikan orang itu. Aku berusaha mengeluarkan sepeda motorku dari himpitan-himpitan sepeda motor lainnya. Tapi dasar cewek, aku kesusahan mengeluarkan motor. Melihat aku yang kesulitan mengeluarkan sepeda motor, orang tadi yang kukira temanku tiba-tiba berjalan mendekat. Mungkin kasihan meihat aku. Hiks! Untungnya sebelum dia sampai di tempatku, aku mendapat pertolongan dari si bapak tukang parkir. Dan orang tadi, yang ternyata BUKAN temanku, lewat di depanku dengan santainya. Dan pandangannya seolah menyiratkan sebuah pertanyaan, “ngapain mbak tadi lihat-lihat, naksir ya?”. Duh, aduh, sungguh aku malu sekali. Untung saja aku tadi belum jadi memanggilnya.
Memang sih bukan sebuah pengalaman yang lucu dan megesankan, hhe. Namun, lumayan juga bisa digunakan sebagai ajang untuk latihan menulis. Gimana menurut teman-teman? Oh, iya, kalau teman-teman punya cerita dan ingin membaginya denganku, aku dengan senang hati akan mendengarkan cerita teman-teman. Sekian dulu ya cerita dari aku. Besok-besok cerita lagi. Hihi.
Salam persahabatan.

Comments

Popular posts from this blog

Cerpen Pertamaku

Ini adalah cerpen pertama saya. Cerpen untuk tugas pelajaran Bahasa Indonesia ketika saya duduk di bangku Madrasah Tsanawiyah.  :-) KAKAKKU SAYANG             Siang hari yang terik, aku duduk di teras. Seperti biasa, aku menunggu kakakku, Kak Raisa. Jam-jam segini biasanya Kak Raisa sudah pulang. Saat kakak pergi aku selalu merindukannya, entah mengapa demikian. Padahal kakakku hanya pergi ke sekolah. Lima belas menit kemudian, ku lihat Kak Raisa datang. Kemudain ku ikuti Kak Raisa masuk rumah.             “Kakak makan dulu ya! Pasti kakak lapar, kan? Tadi Rere sudah buatin nasi goreng kesukaan kakak.”             “Iya adikku sayang, kakak ganti baju dulu ya. Lalu nanti kita makan siang bareng” Jawab Raisa.             “Iya kak.” Jawabku patuh ...

Tuladha Serat Pribadi | CONTOH SURAT PRIBADI BAHASA JAWA

Sumber gambar :  Pinterest Berikut ini adalah contoh surat pribadi dalam bahasa Jawa. tentu saja tulisan ini belum sempurna, saya tunggu kritik dan sarannya.  Kulon Progo, 04 Mei 2015 Bapak saha Ibu Wonteng ing Solo             Sembah sungkem pangabekti,             Lumantar serat punika, kula ngaturi uninga bilih kawontenan kula ing mriki tansah ginanjar wilujeng nir ing sambikala. Menggah panyuwunan kula dhumateng Gusti Allah SWT, mugi-mugi kawontenanipun Bapak saha Ibu ugi mekaten. Amin             Bapak saha Ibu ingkang kula bekteni, lumantar serat punika kula badhe caos kabar bilih kala wingi kula Juara II Lomba Cerkak se-Kabupaten Kulon Progo. Saha Insya Allah kula badhe wangsul dateng Solo benjang wulan Desember. Nyuwun pangestunipun mugi-mugi sedaya dipun paringi kalancaran.   ...

Sepotong Pelangi

Haii semua, apa kabar? Semoga semuanya dalam keadaan sehat tak kurang suatu apapun. Hmm inilah blogku, blog Sepotong Pelangi. Hidup itu seperti sepotong pelangi. Benar, kan? dan aku adalah sepotong kecil pelangi kehidupan. Hidup yang penuh warna, penuh suka dan penuh duka. Aku tidak tahu akan berwarna apa esok hari. Mungkin berwarna biru dan bisa juga berwarna kuning. Pelangi, konon memiliki tujuh warna. merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu. Setiap warna memiliki kisah dan jalan yang berbeda. Sama seperti manusia. Setiap manusia memiliki kisah dan jalan hidup yang berbeda. Sebuah warna dapat tercampur dengan warna yang lain, misalnya biru bertemu kuning. Maka ia akan berubah menjadi hijau. Tak jauh berbeda dengan manusia. Seorang manusia ketika bertemu dengan orang lain, bisa juga ia berubah. Berubah sifatnya, berubah karakternya dan bisa pula berubah penampilannya. Dan inilah aku, sepotong pelangi yang berkeinginan menjadi  pelangi utuh. Menebarkan keindahan di se...