Apa jadinya saat engkau terbangun dan sudah tidak mendapati wajah ibumu? Sedih luar biasa tentunya.
Ibu wanita nomor wahid dalam hidupku. Dialah yang melahirkanku, membesarkanku, dan mendampingiku selama ini. Hingga saat ini, aku harus berpisah dengannya. Karena aku harus belajar di pulau sebrang. Berat rasanya, namun apa daya, tak selamanya aku berada di pangkuan ibu.
Ibu, darinya kupinta banyak hal. Doa dan pengorbanannya. Ya, aku terlalu banyak meminta padanya. Air matanya, oh Tuhan aku tak sanggup melihatnya. Apa yang sudah kuberikan untuknya?
Ibu, bila tiba masanya nanti. Aku ingin membawamu terbang. Kan kuajak kemanapun aku pergi. Kan kulukis senyum abadi di wajahmu.
Ibu, maafkan atas segala salahku. Izinkan aku kembali kepangkuanmu dengan kesuksesan.
Comments
Post a Comment