Skip to main content

SANG RAJA DAN MIMPINYA



            Pada zaman dahulu, berdirilah sebuah kerajaan besar. Kerajaan itu mempunyai tanah yang subur. Berbagai macam tanaman  dapat tumbuh di tanah kerajaan itu. Air mengalir sebening embun. Sungai-sungai yang tidak pernah kering sepanjang tahun dan selalu di penuhi ikan-ikan gemuk. Rakyat hidup berbahagia dengan sawah dan ladang yang selalu memberikan hasil panen melimpah, serta hewan-hewan ternak yang sehat dan gemuk.
            Kerajaan ini dipimpin seorng raja yang bernama Raja Tribakaya. Sang raja memimpin dengan adil dan bijaksana. Sang raja memiliki kegemaran makan daging kelinci. Tentu saja bukan daging kelinci mentah, melainkan daging kelinci yang sudah dimasak,
            Setiap hari, dayang-dayang kerajaan memasak daging kelinci. Berbagai macam olahan daging kelinci telah mereka masak. Seperti gulai, rendang, tongseng dan lain sebagainya. Semua itu membuat mereka bosan . Tapi entah mengapa sang raja tidak pernah merasa bosan dengan daging kelinci.
            Mengetahui kegemaran sang raja, rakyat pun berbondong-bondong untuk beternak kelinci. Mereka berusaha untuk menyediakan daging kelinci terbaik untuk sang raja tercinta. Sungguh suatu kehormatan bai mereka jika dagingnya dipilih oleh sang raja.
            Kegemaran sang raja terhadap daging kelinci masih terus berlanjut hingga bertahun-tahun kemudian. Sampai pada suatu malam, di tengah tidur nyenyaknya, sang raja bermimpi. Di dalam mimpinya, sang raja telah berubah menjadi seekor kelinci. Dirinya dimasukkan ke kandang kelinci. Lalu, salah seekor kelinci itu mendekati dirinya dan bertanya.
            “Kamu kelinci baru, ya?”
            “Iya, aku baru saja diimpor dari Kerajaan Kelinci.”
            “Oh, gitu. Hati-hati kalau hidup disini. Hidup disini itu tidak tenang. Setiap hari selalu dihantui oleh rasa takut.”
            “Kenapa?” sang raja bertanya keheranan.
            “Setiap hari, dari pagi sampai malam, teman-teman kami terus diambil oleh pemelihara kandang ini. Dan mereka tidak pernah kembali. Dengar-dengar, mereka disembelih untuk dijadikan santapan bagi sang raja. Ah, kami sedih mendengarnya. Sudah banyak teman kami yang menjadi korban.” Kelinci itu menjelaskan kepada sang raja. Sang raja tersentak kaget. Benarkah apa yang dikatakan kelinci itu?
            Sang raja terbangun dari tidurnya. Ia mengamati tubuhnya. Oh, untunglah ia tidak benar-benar berubah menjadi kelinci. Sang raja merenungi mimpinya. Apa maksud dari mimpinya tadi? Kemudian, sang raja memanggil penasehat kerajaan. Penasehat segera menghadap sang raja.
            “Hamba, Paduka.” Penasehat menghaturkan penghormatan kepada sang raja.
            “Penasehat, tadi malam aku bermimpi.” Sang raja menceritakan perihal mimpinya kepada penasehat.
            “Apakah aku teah berlaku tidak adil kepada para kelinci itu?” sang raja bertanya.
            “Hamba rasa tidak, Paduka. Karena manusia memang diperbolehkan untuk menyembelih binatang untuk dikonsumsi.”
            “Tapi mimpi itu membuat aku berpikir, Penasehat.”
            “Janganlah Paduka risaukan perihal mimpi itu. Bukankah mimpi itu bunganya orang tidur, Paduka?”
            “Ah, Penasehat, kau benar. Tapi aku memutuskan untuk berhenti memakan daging kelinci. Kasihan mereka. Dan aku melarang semua rakyatku makan daging kelinci selama aku masih hidup. Penasehat, segera umumkan tentang hal ini dan jangan kau ceritakan tentang mimpiku.” Kata sang raja kepada penasehat.
            “Baik, Paduka.”
            Penasehat menjalankan perintah rajanya dan menjaga rahasia tentang mimpi sang raja.
            Sejak saat itu, sang raja berhenti mekan daging kelinci. Para kelinci hidup berbahagia di negeri ini. Sang raja tahu, pasti rakyatheran dengan keputusan sang raja. Tapi pertanyaan atas keheranan mereka tak pernah mendapat jawaban. Setiap ada yang bertanya, sang raja hanya menjawabnya dengan senyuman. Dan semua rakyat mematuhi perintahnya tanpa bertanya-tanya lagi. Hingga sang raja wafat, rakya tetap teguh memegang perintah sang raja dan mimpi sang raja tetap terjaga kerahasiaanya.


Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Cerpen Pertamaku

Ini adalah cerpen pertama saya. Cerpen untuk tugas pelajaran Bahasa Indonesia ketika saya duduk di bangku Madrasah Tsanawiyah.  :-) KAKAKKU SAYANG             Siang hari yang terik, aku duduk di teras. Seperti biasa, aku menunggu kakakku, Kak Raisa. Jam-jam segini biasanya Kak Raisa sudah pulang. Saat kakak pergi aku selalu merindukannya, entah mengapa demikian. Padahal kakakku hanya pergi ke sekolah. Lima belas menit kemudian, ku lihat Kak Raisa datang. Kemudain ku ikuti Kak Raisa masuk rumah.             “Kakak makan dulu ya! Pasti kakak lapar, kan? Tadi Rere sudah buatin nasi goreng kesukaan kakak.”             “Iya adikku sayang, kakak ganti baju dulu ya. Lalu nanti kita makan siang bareng” Jawab Raisa.             “Iya kak.” Jawabku patuh ...

Tuladha Serat Pribadi | CONTOH SURAT PRIBADI BAHASA JAWA

Sumber gambar :  Pinterest Berikut ini adalah contoh surat pribadi dalam bahasa Jawa. tentu saja tulisan ini belum sempurna, saya tunggu kritik dan sarannya.  Kulon Progo, 04 Mei 2015 Bapak saha Ibu Wonteng ing Solo             Sembah sungkem pangabekti,             Lumantar serat punika, kula ngaturi uninga bilih kawontenan kula ing mriki tansah ginanjar wilujeng nir ing sambikala. Menggah panyuwunan kula dhumateng Gusti Allah SWT, mugi-mugi kawontenanipun Bapak saha Ibu ugi mekaten. Amin             Bapak saha Ibu ingkang kula bekteni, lumantar serat punika kula badhe caos kabar bilih kala wingi kula Juara II Lomba Cerkak se-Kabupaten Kulon Progo. Saha Insya Allah kula badhe wangsul dateng Solo benjang wulan Desember. Nyuwun pangestunipun mugi-mugi sedaya dipun paringi kalancaran.   ...

Sepotong Pelangi

Haii semua, apa kabar? Semoga semuanya dalam keadaan sehat tak kurang suatu apapun. Hmm inilah blogku, blog Sepotong Pelangi. Hidup itu seperti sepotong pelangi. Benar, kan? dan aku adalah sepotong kecil pelangi kehidupan. Hidup yang penuh warna, penuh suka dan penuh duka. Aku tidak tahu akan berwarna apa esok hari. Mungkin berwarna biru dan bisa juga berwarna kuning. Pelangi, konon memiliki tujuh warna. merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu. Setiap warna memiliki kisah dan jalan yang berbeda. Sama seperti manusia. Setiap manusia memiliki kisah dan jalan hidup yang berbeda. Sebuah warna dapat tercampur dengan warna yang lain, misalnya biru bertemu kuning. Maka ia akan berubah menjadi hijau. Tak jauh berbeda dengan manusia. Seorang manusia ketika bertemu dengan orang lain, bisa juga ia berubah. Berubah sifatnya, berubah karakternya dan bisa pula berubah penampilannya. Dan inilah aku, sepotong pelangi yang berkeinginan menjadi  pelangi utuh. Menebarkan keindahan di se...