Skip to main content

Balada Senja di Kota Minyak (Sebuah Cerpen)


Untuk seseorang yang padanya aku diperkenankan mengenal,

Setiap senja yang menjadikanmu lamunan, suaramu yang sayup-sayup mengumandangkan panggilan suci bagi orang-orang yang seiman, bagiku itulah saat paling membahagiakan untuk menutup hari. Aku menikmati alunan merdu kalimat ajakan yang mengalir lembut ke dalam kalbu. Hingga usai kalimat-kalimat itu lantas kuangkat kedua tanganku dan berbisik:

Ya Allah, Tuhan pemilik panggilan yang sempurna ini dan salat yang akan didirikan

Karuniakanlah kepada Nabi Muhammad SAW al-wasilah dan karunia-karunia yang banyak

Dan karuniakanlah kedudukan yang tinggi sebagaimana telah Engkau janjikan

Sesungguhnya Engkau tak akan menyalahi janji



Bergegas kuambil air untuk mensucikan diri agar pantas untuk menghadap kepada Sang Pencipta. Tiga rakaat kutunaikan, terpekur dalam sujud-sujud panjang tempatku mengadukan segala rasa. Saat terdekat antara seorang hamba dengan penciptanya. Lantas kulanjutkan dengan untaian doa yang kuharap berpilin mengetuk pintu langit. Hingga suatu saat pantas mendapatkan jawaban.

Apakah engkau mengerti, apa yang kuadukan kepada Sang Pencipta? Aku mengadukan tentangmu. Tentang pesonamu yang menimbulkan resah di hati. Tentang perasaan yang muncul di saat yang tidak tepat, menurutku (entah kalau menurut-Nya). Perasaan yang membuatku takut. Apakah aku cukup kuat mengemban apa yang telah diberikan-Nya kepadaku? Namun, aku tahu, yang Dia berikan adalah yang terbaik menurut-Nya. Dia tak akan membebani diri ini di luar batas kemampuan. Dan, kesempatan untuk mengenalmu adalah bagian dari scenario terindah ciptaan-Nya.

Ssst, apa yang kulakukan ini adalah rahasiaku bersamaNya. Aku hanya perlu bersabar untuk sampai kepada saat yang telah ditentukan-Nya. Dan kamu, kamu tidak tahu kan kalau setiap adzan yang kau kumandangkan itu kudengarkan dengan khidmat? Jangan khawatir, jika masanya tiba kau akan tahu. Namun, jika tidak digariskan untuk kamu ketahui, kamu tidak akan tahu.

Oiya, jikalau tidak terdengar suaramu, aku sering bertanya, “kemana dikau? Terlambat datang ke masjidkah atau terjadi sesuatu dengamu?”

Aku percaya setiap hal ada hikmahnya, semoga suatu saat aku mengerti hikmah dari semua ini. Aamiin.


Nb : Aku sering bertanya bolehkan tindakan diam-diam ini kulakukan. Kalaupun tidak boleh aku akan menghentikannya.

Balikpapan, Juli 2017

Comments

Popular posts from this blog

Cerpen Pertamaku

Ini adalah cerpen pertama saya. Cerpen untuk tugas pelajaran Bahasa Indonesia ketika saya duduk di bangku Madrasah Tsanawiyah.  :-) KAKAKKU SAYANG             Siang hari yang terik, aku duduk di teras. Seperti biasa, aku menunggu kakakku, Kak Raisa. Jam-jam segini biasanya Kak Raisa sudah pulang. Saat kakak pergi aku selalu merindukannya, entah mengapa demikian. Padahal kakakku hanya pergi ke sekolah. Lima belas menit kemudian, ku lihat Kak Raisa datang. Kemudain ku ikuti Kak Raisa masuk rumah.             “Kakak makan dulu ya! Pasti kakak lapar, kan? Tadi Rere sudah buatin nasi goreng kesukaan kakak.”             “Iya adikku sayang, kakak ganti baju dulu ya. Lalu nanti kita makan siang bareng” Jawab Raisa.             “Iya kak.” Jawabku patuh ...

Tuladha Serat Pribadi | CONTOH SURAT PRIBADI BAHASA JAWA

Sumber gambar :  Pinterest Berikut ini adalah contoh surat pribadi dalam bahasa Jawa. tentu saja tulisan ini belum sempurna, saya tunggu kritik dan sarannya.  Kulon Progo, 04 Mei 2015 Bapak saha Ibu Wonteng ing Solo             Sembah sungkem pangabekti,             Lumantar serat punika, kula ngaturi uninga bilih kawontenan kula ing mriki tansah ginanjar wilujeng nir ing sambikala. Menggah panyuwunan kula dhumateng Gusti Allah SWT, mugi-mugi kawontenanipun Bapak saha Ibu ugi mekaten. Amin             Bapak saha Ibu ingkang kula bekteni, lumantar serat punika kula badhe caos kabar bilih kala wingi kula Juara II Lomba Cerkak se-Kabupaten Kulon Progo. Saha Insya Allah kula badhe wangsul dateng Solo benjang wulan Desember. Nyuwun pangestunipun mugi-mugi sedaya dipun paringi kalancaran.   ...

Sepotong Pelangi

Haii semua, apa kabar? Semoga semuanya dalam keadaan sehat tak kurang suatu apapun. Hmm inilah blogku, blog Sepotong Pelangi. Hidup itu seperti sepotong pelangi. Benar, kan? dan aku adalah sepotong kecil pelangi kehidupan. Hidup yang penuh warna, penuh suka dan penuh duka. Aku tidak tahu akan berwarna apa esok hari. Mungkin berwarna biru dan bisa juga berwarna kuning. Pelangi, konon memiliki tujuh warna. merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu. Setiap warna memiliki kisah dan jalan yang berbeda. Sama seperti manusia. Setiap manusia memiliki kisah dan jalan hidup yang berbeda. Sebuah warna dapat tercampur dengan warna yang lain, misalnya biru bertemu kuning. Maka ia akan berubah menjadi hijau. Tak jauh berbeda dengan manusia. Seorang manusia ketika bertemu dengan orang lain, bisa juga ia berubah. Berubah sifatnya, berubah karakternya dan bisa pula berubah penampilannya. Dan inilah aku, sepotong pelangi yang berkeinginan menjadi  pelangi utuh. Menebarkan keindahan di se...